Sabtu, 31 Maret 2012

Diam

Saya masih resah. Entahlah. Padahal kalau saya mau untuk move on, saya pun bisa. Tetapi saya memilih untuk tidak beranjak dari sini, saya memilih untuk berdiam di sini. Sendiri. Berharap semua ini akan kembali seperti sedia kala. Berharap semua ini bisa berjalan seperti biasanya. Saya tidak ingin perubahan ini.
Apa yang saya rasakan bukan hanya sekedar karena saya merasa kehilangan, tapi saya memang benar-benar tidak ingin kehilangan! Setiap orang memang pasti tidak ingin kehilangan hal yang dicintainya, tetapi ini beda. Meskipun ia telah pergi, tetapi saya tidak ingin ikut pergi ke arah yang berbeda. Saya tetap berada di persimpangan ini, hanya diam. Lagi-lagi diam. Tanpa gerak dan suara.
Diam saya bukan bentuk penyerahan saya. Diam saya adalah sebuah penantian yang entah akan berujung atau tidak. Penantian yang entah akan sia-sia atau tidak. Bagaimanapun hasilnya nanti, inilah pilihan saya. Tidak akan membuat saya menyesal telah melakukan penantian yang berkedok diam ini. Karena saya sungguh menyayanginya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar