Mataku selalu
mencari kemana bayangmu pergi. Senyummu, diammu, pandanganmu, semua selalu
dapat menahan mataku untuk menamatkan pandangannya padamu. Seakan-akan seluruh
duniaku ada padamu. Kau mampu memalingkanku dari duniaku. Padahal kau bukan
siapa-siapa, belum menjadi apa-apa. Tapi jelas sekali bahwa separuh hatiku
telah kau curi. Dan aku ingin menyerahkan sebagian lainnya secara ikhlas dan
sadar padamu. Berikanlah kesempatan, biarkanlah waktu yang mengatur agar semua
yang indah terjadi. Aku ingin mengenalmu lebih dalam, lebih jauh dari tempatku
berada saat ini. Dan sembari waktu yang berbicara, aku hanya bisa menahan kelu!